Patut Diteladani, Ini Dia 5 Guru Paling Inspiratif di Tanah Air

Guru jika dipandang sekilas memang merupakan pekerjaan yang tampak sederhana. Bagaimana tidak, seorang guru hanya perlu mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada anak didiknya.

Meski begitu, beban yang dipikul oleh guru tidaklah sederhana. Guru bertanggungjawab atas generasi yang nantinya akan membangun negara, melakukan perubahan sosial dan peran lainnya. Tak ayal julukan “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” pun melekat pada diri seorang guru.

Tak hanya waktu dan pikirannya yang dikorbankan, banyak guru juga mendedikasikan hidupnya demi membentuk siswa atau anak didik yang cerdas dan membawa perubahan positif. Mereka bahkan menginspirasi banyak orang.

Seperti beberapa guru inspiratif ini, yang melawan rasa takut serta ragu, berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa. Dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 guru inspiratif di Indonesia.

Slamet Riyadi, Guru asal Salatiga yang menjadi astronot

Slamet Riyadi, demikian ia dipanggil. Guru SMP Negeri 4 Tengaran Satu Atap, Salatiga, Jawa Tengah ini merasa beruntung karena telah menjadi salah satu dari tujuh orang guru yang mengikuti program Honeywell for Educators at Space Academy (HESA).

Ia bersama keenam guru lainnya diberangkatkan ke Space Academy, Antariksa di Hunstville, Alabama, AS. Selama satu pekan ia bersama keenam guru Indonesia melaksanakan serangkaian pembekalan materi ilmu STEM (Sains, Teknologi, Engineering/Teknik, Matematika) dan pelatihan fisik yang diberikan oleh astronot NASA.

Dalam pelatihan tersebut, guru asal Salatiga ini sangat menikmati sekali. Mulai pukul 7 pagi hingga pukul 7 malam, materi yang diberikan oleh HESA sangat menantang, apalagi ia merupakan seorang guru matematika. Ia juga melakukan “simulasi” layaknya seorang astronot sungguhan. Simulasi tersebut dilakukan di suatu wahana khusus dengan gravitasi nol, otomatis mengambang dan bisa berjalan seperti di bulan.

Ahmad Haris, Guru yang rela menyebrangi laut demi mengajar

Satu tahun yang lalu, sempat viral sebuah video yang beredar di media sosial. Video itu menunjukkan sosok laki-laki yang menyebrang lautan sembari memegang tas di atas tubuhnya, agar tas tersebut tidak basah.

Ia adalah Ahmad Haris, seorang guru yang mengajar di Nusa Tenggara Timur, tepatnya di pulau Pura dimana tak ada listrik dan air bersih yang terbilang minim. Ia rela menyebrang lautan demi bisa mengajar dan menemui muridnya.

Biasanya ia menggunakan sepeda motor kemudian berlanjut menyebrangi laut dengan kapal menuju sekolah tempat ia mengajar. Namun saat kondisi laut tidak memungkinkan, seperti ombak yang tak menentu hingga membuat kapal tidak bisa dioperasikan, Ahmad pun mau tidak mau harus berenang demi melangsungkan aktivitasnya sebagai guru.

Jarak dari rumahnya yang berada di kota menuju sekolah sekitar 30-40 kilometer. Ia membutuhkan waktu satu jam untuk mencapai sekolah tersebut. Meski dengan kondisi tersebut Ahmad Haris tetap mengajar demi anak bangsa yang ia didik. Salut ya…

Een Sukaesih, yang mengajar murid meskipun lumpuh total

Wanita paruh baya ini lahir di Sumedang pada 10 Agustus 1963. Oleh orang tuanya ia diberi nama Een Sukaesih. Ia mengenyam pendidikan Bimbingan dan Konseling di IKIP Bandung atau sekarang disebut UPI Bandung. Keinginan menjadi seorang guru pun sempat pupus setelah penyakit Rheumatoid arthritis menyerang tubuhnya. Kemudian ia menjalani kesehariannya hanya di atas tempat tidur.

Dengan semangatnya yang membara, ia bisa mewujudkan cita-citanya. Diatas tempat tidur ia mengajar. Dimulai dengan mengajar anak-anak di lingkungan sekitarnya di Dusun Batu Karut, RT 01 RW 05 Cibereum Wtan, Cimalakama, Sumedang, Jawa Barat. Een mengajar dengan penuh kesabaran dan keuletan meski penyakitnya terus mengerogoti. Ia tetap sabar mengajar anak-anak didiknya sambil berbaring di tempat tidurnya yang berukuran 1 x 2 meter.

Een juga mengajarkan kehidupan yang spiritual kepada muridnya. Ia juga menerbitkan buku berjudul “Een Sukaesih Sang Guru Qolbu. Pada juli 2013 ia mendirikan tempat pendidikan bernama Rumah Pintar Al-Barokah. Rumah Pintar ini merupakan sarana kegiatan belajar mengajar untuk anak-anak yang ingin belajar. Pada 12 Desember Een menghembuskan nafas terakhir Di usia 51 tahun.

Untung, sang pengajar tanpa lengan

Keterbatasan fisik tak membuat Untung berkecil hati. Untung meski tanpa lengan tetap semangat mengajar. Ia merupakan seorang guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum Desa Batang-batang Daya, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Para siswa sangat senang diajar oleh Untung. Ia dikenal sebagai sosok guru yang penyabar serta nyaman dalam menyampaikan materi pelajaran dan tidak pernah putus asa mengajar mata pelajaran Agama Islam. Cara mengajarnya l pun seperti guru normal lainnya. Untung juga mampu menulis lafal ayat-ayat Al-Quran di papan tulis. Bahkan, Ia sangat lihai mengoprasikan tombol laptop. Ia menggunakan laptop untuk mendukung pekerjaannya sebagai seorang guru.

Sebagai seorang guru Honorer di Madrasah Ibitidaiyah, Untung mendadapatkan gaji Rp. 300.000 per bulan. Sambil ternak ayam dan membuka kursusnya ngaji dirumahnya, ia tetap semangat menjadi seorang pendidik.

Sarwendab Kongtesha, guru muslimah yang mengajar di pulau Flores

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sarwendah Kongtesha mendapat gelar sarjana dari jurusan matematika Universitas Negeri Manado di tahun 2013. Ia mendaftar dalam program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia. Program tersebut seperti mengadaptasi Indonesia Mengajar.

Sarwendah kemudian bertandang ke Flores untuk melangsungkan program itu. Flores sendiri diketahui didominasi oleh orang beragama Kristen. Meskipun berhijab Sarwendah tetap diterima dengan hangat oleh masyarakat. Bahkan kepala sekolah selalu melindunginya hingga mencarikan tempat tinggal di belangkang sekolah tanpa ia harus membayar.

Sawendah bertugas di desa Wai kela, kecamantan Adona tengah, Kabupaten Flores Timur. Ia mengajar mata pelajaran matematika di Desa Wai kelas Adonara Tengah. Ketika guru agama islam tidak masuk ia mengambil alih mata pelajaran Agama Islam.

Leave your vote

-24 points
Upvote Downvote

Total votes: 76

Upvotes: 26

Upvotes percentage: 34.210526%

Downvotes: 50

Downvotes percentage: 65.789474%

9 responses on "Patut Diteladani, Ini Dia 5 Guru Paling Inspiratif di Tanah Air"

  1. 1 2

Leave a Message

top
© 2017 XL Axiata. All rights reserved. Privacy Policy

Hey there!

Sign in

Forgot password?

Don't have an account? Register

Close
of

Processing files…